“Kamu yang namanya Angsana ya?? “
Bukan seseakli aku memanggilnya. Tapi
kenapa tiap kali aku berteriak,tiap itu juga dia tak menengok sedetikpun? Hahaha
bagaimana tidak? Aku hanya memanggilnya dalam diam. Itulah kebiasaanku. Kebiasaan
burukku mungkin. Tapi apa gunanya jika aku memanggilnya? Sama sekali tidak ada
gunanya. Untuk itu aku lebih memilih memanggilnya dalam diam.
“Jangan menoleh… Kamu benar-benar Angsana…!!”
Kalimat itu yang tiap kali ku
katakan saat ia memalingkan wajahnya dari apapun yang ada dihadapannya. Entah….
“ Selamat pagi Angsana… Apakah
kamu baik-baik saja pagi ini? “
Sapaan itu yang tiap kali
terlontar saat bertemu dengannya pagi-pagi sekali. Dan tetap seperti biasa. Tak
ada jawaban. Dan itu bukan masalah bagiku.. *tetap gigih
“ Apa yang terjadi padamu Sana?? Kenapa benda itu kamu pakai dari pagi tadi ? ”
Dan apakah kalian tau
jawabannya?? Tentulah tak pernah terjawab..
Mungkin apa yang kulakukan tidak
wajar. Tapi harus bertanya pada siapa lagi kalau bukan pada hatiku sendiri. Betapa
tidak? Pertanyaan-pertanyaan itu tak pernah terjawab olehnya. Sekalipun tak pernah
terdengar olehnya. Dan sedetikpun tak pernah terlontar dari mulutku. Untuk apa
aku melakukannya?? ENTAH……
Andai ada jutaan waktu yang
diberikan Tuhan untukku. Aku hanya memohon sedetik saja untuk memanggilnya. Tapi
apa yang bisa aku perbuat. Bisa-bisa air mataku jatuh lebih cepat daripada kata
pertamaku. Betapa tidak? Melihatnya berjalan saja sudah membuatku hampir tak
bisa berdiri. Sekalipun ia tak pernah semata-mata melihatku. Tapi aku manusia
terutin yang selalu melihatnya dalam keadaan apapun.
Butuh berapa lama untukku mencari
keindahan lain? Tak ada keindahan lain seindah Angsana. Bukan apa-apa. Dia Angsana
terindah yang pernah kulihat. Entah apa yang bisa membuatku berdiri selama ini sejak itu. Sejak tahun lalu,tahun lalu dan
tahun lalunya lagi. Entah sejak kapan. Dan Angsana tetap Angsana yang kukenal.
Angsana yang kukenal baik.
“ Semoga kau tetap Angsana
terindahku sampai tahun berikutnya,berikutnya dan berikutnya lagi… “
Dan satu kalimat itulah do'a
terkuatku…. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar