Label

Pages

Senin, 21 Januari 2013

Ujian dan Hikmahnya



                Hari itu tepatnya hari Minggu. Dimana hari yang bener-bener gue tunggu. Gue bangun sekitar jam 9 pagi. Awalnya gue nyantai karena gue pikir hari ini harinya bakal panas. Nah gue nyuci baju seragam gue yang mau gue pake besok Senin. Pas udah gue cuci,gue jemur dong tuh baju. Oke kelar….!!
                sambil nunggu jemuran gue kering,gue nganter Ibu gue ke pasar. Jalanan masih panas. Jemuran gue? Amaaaaaannnn J
                
                ga lama setelah Ibu beli ini itu,gue keluar dong dari pasar. Gue dan motor kurang ajar gue berhenti di tukang rambutan yang mangkal di depan masjid. Mau sholat kali tuh rambutan…! Penjual rambutan maksud gue.. :D *kembali ke topik utama. Oke gue dan Ibu gue berhenti di tukang rambutan. Abis beli rambutan tuh motor yang sejak tadi ga ada masalah sekarang cari masalah kaya nya!! Yaaaaaap betul banget tebakan anda. Motor gue ngadat ga bisa di on kan. Tenang… stay cool… ga usah panik….!! Huuuuuaaaaaa gue ga bawa hape,mau nelfon kakak gue yang ada di rumah buat jemput,apa iya gue harus pake rambutan? Ah salah lagi,efek panik nihh…
               
               Dengan sangat bersahajanya DIA turun dari mobilnya. (ga usah bayangin ada cowo ganteng nolongin,itu Cuma di tv). Nah yang turun dari mobil itu?? Iya,dia nolongin gue.( ga usah cengar-cengir,dia tukang rambutan tadi onah).hhahaha. ga amsalah,siapapun dia yang penting bisa tolongin gue. Di on kan lah itu motor gue. Sampe kurus tuh si bapak rambutan :D setelah ia berhasil kalah mutlak dari tuh motor,rekan kerjanya dateng (pegawai rambutan maksudnya). Sekali,dua kali,tiga kali. Dan berhasiiiillllll…… J
               
              Gue pulang dengan senyum mengembang gue. Dan ga jauh dari tuh tukang rambutan. Awannya nangis. Ujan maksudnya. Beeeeeeuuhh dua kali sial. Ga apa,kan baru dua kali. Jemuran gue??? Huuuuuuuuaaaaaaaa…..!!
            
                sampe di rumah…….

                “Mana jemuran gue…..?”
                
                Daaaaaaaaar……!!! Basah lagi…..
             
               Ga msalah,baru tiga kali sial kan? Belum sampe 7 kali… hhahaha. Gue percaya bahwa Allah ga diem aja,besok juga kering tuh baju. Optimis banget gue. Stelah kering,besok pagi gue berencana setrika tuh seragam.
                Pagi pun tiba…. Seragam kering dan masalah gue selesai…..
               
“Kenapa ni setrika ga nyala lampunya?”

Ya Allaaaah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang… MATI LAMPUUU???
Gimana gue mau berangkat sekolah,baju gue lecek gitu. Ga masalah. Gue sms.in temen gue yang rumahnya ga mati lampu. Berhasilll……..

Dijalan yang 150 meter lagi nyampe rumah temen gue. Gue rogoh Phone sell gue. Kok ga ada?
              
  “Oke gue puter arah ambil tuh Phone sell dirumah”

Sampe dirumah,gue cari seisi rumah ga ada juga benda kecil itu. Dan sms masuk. Deket banget ya bunyinya?? Jyaaaaaaah di saku kanan gue. Dodooooollll….

Oke masalah selesai. Sekarang gimana caranya gue setrika nih seragam,biar gue bisa Try Out di sekolah. Kerumah kakak gue tujuan lainnya. Yeeeeeessss berhasil. Udah pukul 06.35 sekarang. Siap berangkat sekolah daaaaaaaaannnn……….. Kunci kontak gue mana??
                
Nangislah gue disitu. Terpuruk tak berdaya,tergolek lemas. Hari-hari ini ga bersahabat sama gue. Ggue salah apa? Gue hianatin elu ya? *kok jadi drama?

Yaaap gue berangkat kesekolah dengan kecepatan yang udah dilatih coach gue,Valentino Rossi. udah ngebut,tapi gue sadar kalo waktu ga bakal berhenti. Oke gue kejar lu. Ga boleh gue terlambat kali ini. Guru tatib udah pada kenal sma gue. Eh eh eh apa-apaan ini. Si kereta api jurusan mana gue ga tau nyolong gitu ja. Mana lama banget lagi. Ya Allaaaaaaaahhh… apa lagi setelah ini?? (jangan lagi deh)
                GO AHEAD!!!!

“Nah Hikmahnya,jangan berhenti di depan tukang rambutan karena bisa bikin jemuran anda basah dan listrik anda padam.“ hhahaha


"Tuhan memberimu ujian bukan tanpa alasan,melainkan karena Ia begitu mencintaimu. Ia juga tak akan diam saja ketika hambanya memohon bantuan atas Ujian dari-NYA itu" J

I.B.U


Kata apa lagi yang bisa menggambarkannya?
Sosok tercantik di belahan bumi manapun
Bidadari ciptaan Tuhan yang tanpa cela
Kekuatannya jauh di luar batas
Kehebatannya melebihi apapun yang ada di muka bumi
Kebijaksanaannya tak tertandingi oleh siapapun

Tutur bahasanya yang sopan
Tangannya yang lembut
Doanya yang begitu kuat
Senyumnya  yang begitu menguatkan

Bukan mudah mengutusnya turun kebumi
Melainkan dengan tugas-tugas beratnya
Tanpa terelak sedikitpun olehnya
Ia ada di muka bumi dengan tulus membelai ku
Dengan segala kekuatannya,ia menjaga ku
Dengan segala resiko yang akan ia terima,ia melindungi ku

Sungguh mulia…. J

Bidadari itu di Turunkan Tuhan ke bumi untukku
Untuk menjaga ku
Untuk memberi ku kasih sayang
Untuk mengajarkan ku berbicara
Untuk mengajarkan ku berjalan demi setapak
Untuk membimbingku tumbuh
Untuk melihat ku dewasa
Untuk memberi ku arti kehidupan


Dan Bidadari Tuhan itulah yang ku panggil........ IBU J

Angsana Itu Lagi


                
Angsana…. Mengapa kata itu lagi yang selalu muncul di pikiranku? Bukan… bukan hanya di pikiranku,tapi juga di satiap hari-hari. Dengan atau tanpa melihatnya,tetap satu kata itu. Yaaa…. Angsana namanya J. Mahakarya terindah Tuhan. Begitu sempurna,hampir tak ada celanya.
                Pagi ini Angsana muncul di hadapanku. Seperti biasa. Tetap sama. Berdiri bijaksana tanpa menghiraukan hiruk pikiuk keadaan sekitarnya. Dia Angsana terindah. Masih yang terindah. Entah sampai kapan pesonannya tetap seperti itu. Bukan hanya aku. Meraka juga. Bukan tanpa alasan,melainkan karena alasan terkuat ku dan mereka. Alasan yang begitu kuat hingga hampir tak ada alasan lagi untuk melangkah dari tempat semula ku berdiri. Sejak saat itu…  yaaaaa sejak tahun lalu. Tahun lalu dan tahun lalunya lagi.
                Jangan tanya kenapa. Karena aku yakin aku juga tak pernah tau jawabnya. Selain itu,aku juga tak pernah punya daya lebih untuk memikirkannya. Semua berjalan begitu saja. Jangankan hanya sebuah pertanyaan “mengapa”. Untuk memikirkannya saja aku tak punya daya.
              
  
              “Untuk apa? Untuk apa kau menghabiskan seluruh kekuatan dan energimu untuknya? Untuk sesosok yang tak tentu akhir ceritanya. Sadarlah. Ini buka bagian dari novel atau cerita indah di film yang bisa direkayasa begitu saja.” Nuraniku nalar
            

                Sekeras apapun naluriku nalar,sekeras itu pula alasan yang bergelayut dalam hati. Lagi-lagi alasan terbesar itu. Jangankan untuk menyapa,melihat saja sudah labih dari cukup. J
             

               “Mengapa? Mengapa kau lakukan ini untuk sosok yang belum tentu jadi apa yang kau inginkan. Belum tentu dia merupakan bagian dari cerita indah mu. Belum tentu ia menjadi mimpi terindah mu.”
            

                  Dan itulah kenyataan yang sudah ku persiapkan jauh-jauh hari. Bahwa aku memilihnya dengan akal sehatku. Dengan sadarku. Dengan tau dirirku dan dengan segala sesuatu yang akan terjadi setelahnya. J

Sabtu, 19 Januari 2013

Rahasia Besar



“Untuk apa dia lakukan ini. Lelaki jail. Dasar… !!” Reaksi Rossa setelah melihat box kecil diatas kursi taman belakang berserta kucing kecil,binatang yang sangat dibenci Rossa.
Tak lama waktu berselang,seorang yang membuat Rossa menafsir semalaman datang. Seperti biasa. Sweeter biru tua dan headset yang selalu menempel melingkar di telinganya berjalan menuju taman belakang rumah Rossa. Tempat favorit mereka sejak kecil. Luar biasa cuek. Tak pernah sedetikpun melihat sekitarnya. Tak pernah peduli dengan apa yang ada disekitarnya. Sekalipun ada kebakaran mungkin. Tapi itu juga yang membuat Rossa nyaman berteman dengannya. Reyhan Sidibjo namanya. Teman kecil Rossa. Sejak kecil sifatnya sama. Entahlah….
“Kenapa ngeliatin aku kaya gitu?” Bentaknya
“Kamu aneh. Mungkin kamu manusia teraneh yang diciptakan Tuhan untuk selalu menjaili ku”
“Bukankah kamu manusia yang diciptakan Tuhuk ku jaili Ross?”
“Dasar Aneh… sampai kapan?”
“Sampai aku bisa menemukan sosok yang bisa gu ganggu,hahaha” Tawanya puas.
Baru kali ini Reyhan tertawa lepas setulus itu. Teman kecil Rossa itu sudah dewasa sekarang. Betapa tidak? Sudah menginjak 17 tahun. Dan tak terasa 10 tahun sudah mereka berteman. Selain berteman,Reyhan juga menjadi  guru privat Rossa. Rossa sedikit lemah dalam bidang akademik. Dan Reyhanlah yang ,mebimbingnya selama ini.
“Rey…. Belakangan ini aku deket sama Roby,temen sekelas kamu”
“Jauhi dia secepatnya. Dia ga baik buat kamu.”  Jawabnya enteng
Rossa memutar otak untuk menyerap kalimat Reyhan barusan. Entahlah… kalimat itu dengan tidak disadari dilakukan Rossa.
“Aku udah ngejauh loh dari Roby. Udah berteman biasa.”
“Syukurlah.”
“Lalu apa alasan terkuatmu menyuruhku menjauh dari Roby?”
“Waktu yang akan menjwab.”
Tanpa lama lagi Rossa meneguk Jus Semangka di sampingnya. Rossa mengerti betul bahwa teman anehnya itu akan kesal dan langsung pergi kalau dipaksa. Mengingat Rossa sangat membutuhkannya untuk membimbingnya mengerjakan soal Matematika,Rossa diam dan mngalihkan pembicaraan.
“Untuk apa box kecil yang kamu taruh sini kemarin? Tanya Rossa penasaran
“Untukmu. Tulis apa saja yang ingin kamu tulis. Biar kamu ga curhat tiap hari. Aku pengang mendengarnya.” Jawabnya santai
Lagi-lagi Rossa diam dan mulai membuka bukunya. Malam itu Rossa benar-benar dibuatnya berfikir keras. Sampai bangun pagi pun masih saja memikirkan keanehan teman baiknya itu. Seperti biasa. Mereka berangkat kesekolah bersama.
Malam aneh bersama orang aneh. Duduk dibawah pohon Angsana dibawah luas langit. Mereka berdua terdiam dalam waktu beberapa menit. Rossa merasakan keanehan dan Reyhan pun sama. Mereka berdua canggung untuk memulai pembicaraan. Bukan seperti mereka berdua sebelumnya.
“Mana buku diari pemberianku? Udah nulis tentang siapa saja? Tanya Reyhan mengawali pembicaraan.
“Enak aja,kamu kira aku cewek apa?” Rengek Rossa
“Bercanda Ross” sambil mengacak rambut Rossa
Box kecil itu ternyata berisi buku diary. Reyhan merampasnya dari tangan Rossa. Dan ia membuka halaman pertama. Dan ternyata tentang Reyhan. Rossa menulis bahwa ia merasa reyhan berubah menjadi super cuek akhir-akhir ini dan Rossa merasa sedih karenanya.
“Ross… Aku minta maaf atas sikap ku akhir-akhir ini. Ada sesuatu yang aneh dari hubungan kita akhir-akhir ini. Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Harusnya kamu mengurku ketika sikapku berubah. Sepertinya aku merasa sesuatu yang lebih dari apa yang aku rasakan dulu. Aku sayang kamu. Dan harusnya kamu tau alasan terkuatku menyuruhmu menjauh dari Roby.” Nalarnya jujur.
Rossa tercengan mendengarnya. Ia tersenyum simpul dan mulai menyadari bahwa sikap Reyhan yang berubah akhir-akhir ini karena rahasia besar ini. Dan Rossa menyadari bahwa teman kecilnya kini mampu merebut hatinya. Hati yang benar-benar untuk teman kecilnya.
“Sejak kapan?” Matanya berkaca
“Baru 3 tahun yang lalu. Bukan waktu yang lama,tapi aku tak tega melihatmu gelisah tiap hari karena sikapku belakangan.”


Senin, 14 Januari 2013

Angsana Terindah


“Kamu yang namanya Angsana ya?? “

Bukan seseakli aku memanggilnya. Tapi kenapa tiap kali aku berteriak,tiap itu juga dia tak menengok sedetikpun? Hahaha bagaimana tidak? Aku hanya memanggilnya dalam diam. Itulah kebiasaanku. Kebiasaan burukku mungkin. Tapi apa gunanya jika aku memanggilnya? Sama sekali tidak ada gunanya. Untuk itu aku lebih memilih memanggilnya dalam diam.

 “Jangan menoleh… Kamu benar-benar Angsana…!!”

Kalimat itu yang tiap kali ku katakan saat ia memalingkan wajahnya dari apapun yang ada dihadapannya. Entah….

“ Selamat pagi Angsana… Apakah kamu baik-baik saja pagi ini? “

Sapaan itu yang tiap kali terlontar saat bertemu dengannya pagi-pagi sekali. Dan tetap seperti biasa. Tak ada jawaban. Dan itu bukan masalah bagiku.. *tetap gigih

“ Apa yang terjadi padamu Sana?? Kenapa benda itu kamu pakai dari pagi tadi ? ”

Dan apakah kalian tau jawabannya?? Tentulah tak pernah terjawab..

Mungkin apa yang kulakukan tidak wajar. Tapi harus bertanya pada siapa lagi kalau bukan pada hatiku sendiri. Betapa tidak? Pertanyaan-pertanyaan itu tak pernah terjawab olehnya. Sekalipun tak pernah terdengar olehnya. Dan sedetikpun tak pernah terlontar dari mulutku. Untuk apa aku melakukannya?? ENTAH……

Andai ada jutaan waktu yang diberikan Tuhan untukku. Aku hanya memohon sedetik saja untuk memanggilnya. Tapi apa yang bisa aku perbuat. Bisa-bisa air mataku jatuh lebih cepat daripada kata pertamaku. Betapa tidak? Melihatnya berjalan saja sudah membuatku hampir tak bisa berdiri. Sekalipun ia tak pernah semata-mata melihatku. Tapi aku manusia terutin yang selalu melihatnya dalam keadaan apapun.

Butuh berapa lama untukku mencari keindahan lain? Tak ada keindahan lain seindah Angsana. Bukan apa-apa. Dia Angsana terindah yang pernah kulihat. Entah apa yang bisa membuatku berdiri selama ini  sejak itu. Sejak tahun lalu,tahun lalu dan tahun lalunya lagi. Entah sejak kapan. Dan Angsana tetap Angsana yang kukenal. Angsana yang kukenal baik.

“ Semoga kau tetap Angsana terindahku sampai tahun berikutnya,berikutnya dan berikutnya lagi… “
Dan satu kalimat itulah do'a terkuatku…. J

Jumat, 11 Januari 2013

 Angsana 

               Angsana...... Kata apa lagi yang lebih tepat selain sempurna. Hanya kata itu yang bisa merangkum semua keindahanmu. Angsana… yaaaa Angsana namanya. Pohon itu berdiri bijaksana di sana. Tubuhnya yang tinggi sekaligus lurus. Tepat seperti sifatnya yang tak pernah berbelok. Meski bukan pohon indah seperti pada umumnya. Namun pohon ini luar biasa menurutku. Betapa tidak? Ia begitu sempurna. Seperti kamu. Kamu Angsana ku.

              Berdiri bijaksana meski berada di terik panas. Tetap menarik meski ditengah jutaan pohon indah lain. Masih luar biasa meski hal tersulit menghimpitmu. Dan tetap menarik dengan senyum sederhanamu. Dan kamu… Benar-benar Angsanaku.


              Dengan sangat sadar aku mengagumimu. Dengan akal sehat aku memilihmu. Dan bukan hal biasa. Baru pertama kali aku melakukannya. Betapa tidak?? Ku sengaja berdiri lebih dari waktu yang kau tau. Lebih dari apapun yang pernah kau pikirkan. Bukan sejenak,karena menunggu itu membosankan. Tapi tidak untuk hal ini. Dengan sangat antusias aku menyerukan namamu direlungku. Tanpa pernah seorangpun tau,termasuk kamu. Dan apa pernah kau tau bahwa setiap hari,setiap ku menatapmu,dalam keadaan apapun,jantungku seperti lompat dari tempatnya. Bukan dibuat-buat.

              Mungkin kamu tidak pernah tau tentang ini. Betapa tidak? Teriakan dalam relungku berhasil ku bungkam erat-erat dari telingamu. Jutaan seruan indah,nyanyian merdu bahkan nada tangis lirihku tak pernah terdengar olehmu. Hebat bukan? Itulah kelebihanku. Berani berteriak meski tau tak terdengar sedikitpun. Apapun yang pernah ku lakukan,tak perlu sedikitpun kau hiraukan. Kaulah Angsana terindahku. Inilah kisahku dan Angsanaku. Dan tetap Angsanaku. Angsana terindahku :)

Himpunan Baru Ipa Dua Namanya

H I B R I D A ……

Himpunan Baru Ipa Dua Namanya……
Sebuah keluarga kecil yang mengajarkanku tentang arti perbedaan
Maskipun singkat tapi sangat berarti
Meskipun singkat tapi berkesan
Dan meskipun singkat tapi penuh makna

Himpunan Baru Ipa Dua Namanya……
Waktunya mampu memberikan arti
Detiknya penuh makna
Menitnya tak pernah sisakan duka
Tiap jamnya mampu menciptakan kerinduan untuk tetap tinggal
Dan setiap denting waktunya tak pernah berlalu tanpa kesan

Himpunan Baru Ipa Dua Namanya…….
Sayangnya hanya kurang lebih satu tahun kita bisa tinggal
Begitu singkat bagi sebuah keluarga yang sangat bahagia
Ingin rasanya hentikan waktu agar tetap dalam hari-hari bersama kalian
Tak ada satupun duka yang tertinggal ketika kaki hentikan langkahnya ditempat itu
Semua sedih melebur jadi suka yang meluap
Melupakan setiap beban yang menggelayuti hati dan pikiran
Menghilangkan setiap penat yang mengelilingi hari-hari
Luar Biasa Bukan ? ? ?

Himpunan Baru Ipa Dua Namanya……
Rasanya ingin sekali ku benci waktu yang terus berjalan dengan cepat
Rasanya ingin sekali ku ulang waktu itu
Waktu ketika dimana kita berada dalam satu ruangan

Himpunan Baru Ipa Dua Namanaya…….
Kenyataan yang menghantam perlahan
Seperti bangun dari mimpi buruk
Terberai dengan makhluk indah ciptaan
Tuhan yang menghiasi hariku
Seperti Bendera tanpa tiang
Tak mampu berkibar indah
Bahkan untuk berdiri saja tak mampu
Kehilangan semangat….!!!!
Andai Tuhan bisa memberi kesempatan sekali lagi untuk ku memohon
Aku akan memohon untuk tidak kehilangan keluarga kecilku
Keluarga kecil yang mampu melebur beban ku
Keluarga kecil yang mampu memberi ku semangat Luar Biasa
Dan keluarga kecil yang mengajarkanku akan pentingnya mengerti dan dimengerti
Dan inilah keluarga kecil ku

Himpunan Baru Ipa Dua Namanya…….


 For Beloved FAMILY : HIBRIDA (Himpunan Baru Ipa Dua) XI-IPA 2 Tahun Peajaran 2011/2012 By : Andini Febri